Nisin Sunito, pengusaha sukses, memulai kariernya dengan mengakuisisi peternakan sapi terbesar di Australia, Kiana, pada tahun 2005. Meski daging sapi merupakan bisnis menguntungkan, tantangan besar menanti seperti memenuhi kebutuhan lahan dan menghadapi risiko penyakit serta kematian hewan ternak. Namun, Nisin tetap berani menghadapi risiko tersebut.

Peternakan Kiana, dengan luas hingga 331.800 hektar, membawa Nisin menjadi tokoh besar dalam industri peternakan Australia. Di samping kesuksesan di luar negeri, Nisin juga membangun bisnis feedlot di Indonesia, menunjukkan komitmennya terhadap negara asal. Meski sukses, Nisin tetap rendah hati dan rajin, dan telah membina banyak hubungan bisnis di Australia dan Indonesia.

Meskipun perusahaan Nisin, Oceanic Indonesia, pernah tergabung dalam Apfindo, kini tidak lagi terdaftar, namun masih aktif dalam memasok daging sapi ke pasar Indonesia. Selain peternakan, Nisin juga berinvestasi di berbagai industri lain seperti pengolahan limbah kertas dan properti. Kisah suksesnya bersama adiknya menjadi inspirasi bagi banyak orang untuk berjuang meraih kesuksesan dari nol.